Kasi Pendidikan dan Bimas Islam Monev Ujian Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025

Waikabubak (Humas) --- MTsN Sumba Barat menerima kunjungan Kepala Seksi Pendidikan dan Bimas Islam, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat pada hari ketiga pelaksanaan Ujian Madrasah Tahun 2025, Rabu (23/04/2025). Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan Ujian Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025. Ujian Madrasah (UM) pada MTsN Sumba Barat dilaksanakan berbasis komputer dan android yang dimulai dari tanggal 21 April - 26 April 2025. Ujian Madrasah merupakan penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik untuk semua mata pelajaran yang diajarkan pada kelas akhir.​​​​​​​

 

Kunjungan ini disambut langsung oleh Kepala Madrasah, para wakil kepala madrasah, serta panitia Ujian Madrasah. Dalam sesi pertemuan awal, Kepala Seksi, Bapak Ambo Dalle dan Pengawas Madrasah, Ibu Rosdiana menjelaskan tujuan utama dari Monev ini, yaitu untuk mengevaluasi sejauh mana persiapan dan pelaksanaan Ujian Madrasah di MTsN Sumba Barat. Kepala MTsN Sumba Barat, Ibu Saudar Sanggo menjelaskan pihak madrasah selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam penyelenggaraan Ujian Madrasah agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan regulasi yang ada. MTsN Sumba Barat akan terus berkomitmen untuk menjaga integritas dan kualitas dalam setiap tahapan pendidikan, termasuk dalam pelaksanaan ujian.

 

Selama kunjungan, tim melakukan peninjauan langsung ke ruang ujian, memeriksa kelengkapan administrasi ujian, serta berdialog dengan panitia terkait kendala yang dihadapi selama pelaksanaan. Dalam tinjauannya, mereka mengapresiasi kesiapan MTsN Sumba Barat dalam mengorganisir ujian, baik dari segi infrastruktur, pengawasan, maupun tata tertib yang diterapkan. Ibu Dahminah, selaku Ketua Panitia menjelaskan Ujian Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025 dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi Computer Based Test (CBT) E-Learning Madrasah yang dapat diakses oleh siswa-siswi dengan menggunakan smartphone yang terhubung dengan jaringan internet. Sedangkan bagi peserta didik yang tidak memiliki smartphone tetap mengikuti ujian menggunakan fasilitas komputer di laboratorium komputer. ***(photo credit: Rosdiana)